Baru selesai nonton sinetron
Catatan Hati Seorang Istri. Cerita Hana, mas Bram, dan Hello Kitty selesai juga
malam ini. Hihihihi... Cuma ngasih tahu aja sih. Bukan mau buat review tentang
ceritanya.
Hari ini, hari Senin terakhir di
tahun 2014. Senin depan, selamat ketemu dengan bulan Januari dan 2015. Sebelum
Desember berakhir, aku mau nulis kata-kata dulu. Ini gak ada hubungannya sama
tahun baru sih, Cuma mau ngucapi happy anniversary aja buat kesayanganku
‘Genkjer’. Yesica, Esa, Desti, Desi, Tiara, Dela, Wulan, dan Annisa.
Inget gak sih kalian setahun yang
lalu kita pernah bahas tentang tanggal anniv ‘Genkjer’ di grup whatsapp? Chat
nya sih udah kehapus. Tapi seingat aku, kita buat tanggal anniv Genkjer itu di
bulan Desember. Entah tanggal 14, 16, 17. Sumpah lupa. Yang kesisa chat nya
Cuma yang ini:
Anggap aja tanggal 17 ya.
Angkanya cantik. GGS. Ganjil-Ganjil Seksi. Hahahaha. Walaupun bahas tanggal
anniv itu satu tahun yang lalu, tapi ngitungnya bukan dari satu tahun yang lalu
dong. Melainkan dari tahun 2011, awal kita jadi mahasiswa baru di Ilmu
Keperawatan Universitas Sriwijaya. Karena kan kita emang temenan dari tahun
segitu. Cuma dulu ga pake tanggal-tanggal hari jadi. Nah baru nentuinnya tahun
kemarin. Hahahaha.
Jadi, sekarang anniv kita ke 3
ya? Oke? Setuju? Setuju aja lah ya. Hahahaha.
Selamat anniv yang ke tiga ya
sahabat-sahabat semua. Aku tau, sahabat kalian bukan Cuma aku aja dan genk
kalian bukan Cuma Genkjer doang. Tapi, aku dan Genkjer juga bagian dari sahabat
kalian kan? Makasih buat tiga tahun bersama. Huwaaaaaah..... :*
Tiga tahun temenan sama Genkjer,
banyak kesan-kesan yang aku dapat. Banyak juga cerita yang sudah aku lalui.
Ehm... mulai dari yang ketawa-ketawa sampe yang marah-marahan, diem-dieman,
sudah semua kita lewati kok. Yakan? Genkjer punya cerita. Toet toet...
Edisi flashback pertama ketemu. Maaf kalau yang gak suka sejarah ya.
skip aja.
Yesica..
Pertama ketemu emang waktu ospek
sih. Tapi pertama ngomong sama Yesica, waktu pulang ospek dua hari terakhir.
Pas besoknya mau tour lab anatomi. Kami ketemu pas mau masuk gang ke arah
kosan. Ternyata kosan kami ada di gang yang sama. Dan kami jalan bareng masuk
ke dalam. Sampai sekarang, Yesica selalu jadi teman pulang. Berlajan menuju
kosan. Hahahaha. Kami masih kos di gang yang sama.
Esa..
Pertama ketemu sebelum ospek.
Waktu mau latihan drama buat ospek. Ingetnya dia pake baju dan jilbab warna
merah. Paling inget juga pas ospek mau tour lab anatomi, kelompok kami terlalu
banyak anggotanya. Jadi Esa dipindah ke kelompok lain. Padahal sebenernya kami
satu kelompok sih.
Desti..
Pertama ketemu Desti kapan ya?
lupa. Kayaknya waktu ospek deh. Desti juga teman satu kelompok waktu ospek.
Inget juga waktu di perpus bareng buat ngambil buku MPK. Dan foto bareng sama
Yesica dan Esa.
|
Esa, Aku, Yesica, Desti di perpus |
Desi..
Pertama ketemu waktu ospek juga.
Inget. Dia yang buat yel-yel buat kelompok kami. Dulu sering banget diceritain
tentang pacar mantanya yang bernama Rekson. Sehari putus, sehari nyambung.
Tiara..
Pertama ketemu waktu ospek juga.
Paling inget waktu di perpus, Tiara sudah siap-siap mau mudik. Pake kemeja
ungu. Takut ketinggalan trevel mau balik ke Bengkulu.
|
Tiara, Desi, Aku waktu ospek |
Dela..
Udah sering liat dia dari
awal-awal kuliah. Tapi dia bukan satu kelompok waktu ospek. Makanya pertama
ketemu bukan waktu ospek. Tertarik pengin kawanan sama dia, jujur karena
mukanya mirip sama teman aku yang waktu itu musuhan sama aku (fakta yang baru
kali ini aku kasih tau).
Wulan..
Jujur waktu ospek gak pernah
liat. Baru pas udah kuliah, liat di kelas. Sama kayak Dela, Wulan juga bukan
satu kelompok sama aku pas ospek. Kenal Wulan karena Wulan suka pulang bareng
sama Esa & Dela dan kami suka kerja kelompok bareng.
|
Aku, Dela, Wulan |
Annisa..
Sama kayak Dela & Wulan. Aku
juga gak satu kelompok pas ospek sama Annisa. Tapi bedanya, aku udah liat muka
dia dari ospek walau gak satu kelompok. Seinget aku, dia minjem jas lab-ku
waktu tour lab anatomi. Kenal Annisa karena suka nonton sama Tiara.
|
Selfie pertama Annisa |
Itulah awal mula ketemu kalian.
Hahahaha.
Dulu pas tamat SMA, agak sedikit
takut bayangi kuliah. Takut gak punya teman atau apa lah. Karena gak ada yang
satu sekolah sama aku. And, untung ternyata tak sesuram yang aku bayangkan. Aku
punya 49 teman di kelas yang sangat menyenangkan. Selfie bareng. Gosip bareng.
Belajar bareng. Dan dari 49 itu, aku punya 8 orang sahabat yang sangat mengerti
aku (read: kalian). *lebay*
Makasih sebesar-besarnya buat
kalian yang sudah mau menjadi sahabat-sahabat dekat. Makasih sudah mau berteman
dengan aku yang mungkin tak bisa diandalkan saat ujian, atau tak bisa
memberikan sesuatu dalam hal materi dalam pertemanan kita. Tapi insha Allah,
aku bisa memberikan yang lain untuk pertemanan ini. Mungkin bantuan, atau hanya
sekedar cerita lucu untuk membuat kalian tertawa.
Tak hanya sesuatu yang positif.
Aku juga manusia biasa yang kadang bisa melukai. Aku tak bisa selalu mengatur
kata-kata yang aku keluarkan. Kadang aku anggap hanya lelucon, tapi ternyata
bisa melukai. Aku juga kadang tak bisa
membatasi perlakuan aku. Kadang aku anggap itu wajar, tapi ternyata bisa
membuat orang merasa tak nyaman. Jujur aku tak bisa selamanya menjadi bidadari
cantik dengan sayap, yang hanya duduk manis dan tersenyum.
Banyak pelajaran yang sudah aku
dapat dari kalian. Terutama tentang bagaimana membuat keadaan tak sekeruh air
di musim kemarau. *bahasa gue alay* hahahaha.. Aku bisa menguasai diri dan
bersikap lebih dewasa saat ada masalah. Karena kalian. banyak nasihat-nasihat
yang sering kalian kasih. Kata Dela, ‘Sudahlah sahabat. Dak abis-abis masalah
kalau nak dipikirkan.’ Tiara juga sering memberikan batasan saat apa yang aku lakukan
sudah keterlaluan. ‘Berentilah, kak!’ nasihatnya.
Semakin ke sini, kita semakin
dewasa ya. Bukan mau buka cerita lama, tapi inget gak? Kita pernah punya
masalah loh bersembilan. Kata kuncinya, ‘Path’. Tapi di situlah aku melihat
kalau kita sudah semakin dewasa. Dengan mudahnya kita melupakan marah dan
berpikir panjang. Tak seperti waktu aku SMA dulu. Pernah punya masalah, dan
jadi panjang karena masih kekanak-kanakan. Kalian benar-benar mengajarkan aku
dewasa.
Mau flashback jaman-jaman
semester 5 boleh ya? Itu jaman paling hot deh. Bahagia tak terkira. Walau capek
bolak-balik Layo-Palembang karena kuliah seringan di Madang, Bukit, RSMH, tapi
suka banget sama cerita yang ada di sana. Terutama pas jadi gembel di RSMH
karena nungguin dosen. Hahahaha. Semester ini juga, aku memutuskan untuk
menutupi apa yang harusnya memang sudah aku tutupi (read: pakai hijab). Bukan
hanya semata nasihat yang aku dengar saat kuliah ‘Hepatologi’, bukan. Aku
justru kepengin karena liat kalian.
Aku kadang males belajar. Tapi pas
liat Desti, Esa, Yesica, Tiara, IP nya besar-besar dan pinter banget, aku jadi
semakin terpacu untuk bisa sejajar dengan kalian. Melihat Desi yang sangat
pintar menghapal, aku juga jadi bersemangat menghapal kalau ada ujian. Melihat
Wulan yang selalu jadi center saat ujian, jadi mikir, ‘Kapan aku bisa
diandalkan juga saat ujian?’ Liat Dela yang sering nanya waktu diskusi, rasanya
mau juga. Trus Annisa, yang sering galau tapi selalu menyelesaikan tugas kuliah
pada waktunya, juga buat aku jadi bersemangat menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
Kalian berdelapan hebat.
Terinspirasi dari kalian untuk menjadi lebih baik bukan berarti aku tak
ingin menjadi diri sendiri. Tapi toh kalau diri sendiri negatif, ya bolehlah
belajar dari orang lain.
I love you.....
Genkjer....
Kalian mungkin tau kekuranganku.
Kalian tau kelemahanku. Dan kalian hapal apa saja sifat burukku. Aku Cuma mau
minta tolong. Jadikan itu semua pegangan agar kalian bisa mengerti aku. Bukan
untuk menjatuhkan aku. Tegur saja kalau suatu saat aku membuat kalian marah
atau menyakiti kalian. Aku sangat menerima masukan. Hanya satu yang paling aku
takuti dalam pertemanan: dibenci.
Selalu jadi sahabatku ya. Walau
sebelum aku, kalian juga punya sahabat lain. Dan sesudah aku, kalian bertemu
sahabat baru. Sahabatilah semua orang yang kalian mau. Aku Cuma minta satu,
tetap jadikan aku salah satu dari mereka.
Aku minta maaf buat segala kesalahan
yang disengaja atau pun tidak, baik yang kalian tau atau pun tidak, baik yang
aku lakukan di depan atau di belakang kalian. terlepas dari kesalahanku itu,
aku sayang kalian. Hanya mungkin ada salah yang salah saja.
|
Genkjer :* |
Oh iya, kan di atas tadi aku
bilang abis nonton CHSI. Tiba-tiba keinget scene terakhirnya. Hana bilang kalau
ada tiga hal yang paling mulia di dunia sampai akhirat. Pertama, memaafkan secara ikhlas orang-orang yang menzalimi kita.
kedua, menyambung tali silaturahim terhadap orang yang memutuskannya. Dan yang
ketiga, bersabar dan tetap bersabar ketika kamu diperlakukan sebagai orang yang
direndahkan. Karena kelak akan indah pada waktunya.